SOKOGURU, Tel Aviv, Israel – Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengungkapkan pihaknya sempat merencanakan pembunuhan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, saat konflik memanas antara kedua negara.
Namun, rencana tersebut gagal terlaksana karena Khamenei disebut telah bersembunyi jauh di bawah tanah dan memutus komunikasi dengan para jenderalnya.
“Saya memperkirakan, jika Khamenei berada dalam jangkauan kami, kami pasti sudah menyingkirkannya,” ujar Katz kepada Channel 13 Israel, Kamis (26/6/2025) sebagaimana dilansir Russia Today News.
Baca juga: CIA Klaim Serangan Udara AS Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran, Tapi Pentagon Tak Yakin
Militer Israel Tidak Mampu Mendeteksi Keberadaan Khamenei
Menurut Katz, keberadaan Khamenei yang tidak terdeteksi membuat operasi tidak realistis untuk dijalankan.
“Kami ingin mengeliminasinya, tapi tidak ada peluang operasional,” tambahnya. Ia juga menegaskan bahwa Israel tidak memerlukan izin dari Amerika Serikat untuk menjalankan operasi semacam itu.
Pernyataan mengejutkan ini muncul hanya beberapa hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran diberlakukan.
Gencatan senjata sempat mengakhiri hampir dua pekan ketegangan bersenjata yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi Iran.
Baca juga: Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar! Tensi Perang Teluk Memanas
Serangan besar-besaran Israel pada 13 Juni 2025 lalu menewaskan Kepala Staf Umum Mohammad Bagheri dan Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami.
Namun, laporan awal Iran yang menyebutkan kematian Kepala Pasukan Quds, Esmail Qaani, ternyata tidak benar.
Di sisi lain, Iran terus membantah sedang mengembangkan senjata nuklir.
Iran juga mengecam keras serangan sejumlah titik strategis di wilayah Iran. Akhirnya Iran membalas dengan menembakkan rudal balistik serta drone kamikaze ke sejumlah kota di Israel.
Baca juga: Iran Gantung Tiga Pria Terkait Tuduhan Mata-mata untuk Israel, Sehari Setelah Gencatan Senjata
Gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) kini masih berlaku, dengan kedua belah pihak saling mengklaim kemenangan.
Sebaliknya melalui unggahan di platform X pada Kamis (26/6), Khamenei menyatakan, “Bangsa Iran telah menunjukkan kebesarannya dan karakter luar biasa.” (RT News/SG-2) (*)